Antara tanda dekatnya hari qia’mat ialah zi’na tersebar dimerata-rata dan dianggap sebagai kebiasaan dan urusan peribadi. Bahkan dikalangan keluarga kaum muslimin sendiri menjadi kebiasaan apabila anak-anak mereka membawa pasangan yang belum dinikahi keluar dimana-mana saja secara bebas tanpa halangan.
Dari Abdullah ibn Amru radhiyallahu’anhu: Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَسَافَدُوْا فِي الطَّرِيْقِ تَسَافُدَ الْحَمِيْرِ قُلْتُ إِنَّذَلِكَ لَكَائِنٌ ؟ قَالَ: نَعَمْ لَيَكُوْنَنَّ.
“Tidak akan terjadi qia’mat sebelum orang-orang melakukan hubungan se’ks di jalanan seperti perbuatan keledai”.
Saya bertanya: “Apakah hal itu benar-benar akan terjadi?”
Jawabnya: “Ya, hal itu akan benar-benar terjadi”.
Hadits diriwayatkan al-Bazzar dalam Musnadnya (4/148) no. 3488, Ibn Hibban (no. 1889 – Mawarid),
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال والذي نفسه بيده لا تفنى هذه الأمة حتى يقوم الرجل إلى المرأة فيفترشها في الطريق فيكون خيارهم يومئذ من يقول لو واريتها وراء هذا الحائط
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu: Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, umat ini tidak akan pu’nah sampai ada seorang lelaki berdiri menda’tangi seorang wanita, lantas menyetu’buh’inya di jalan.
Saya bertanya: “Apakah hal itu benar-benar akan terjadi?”
Jawabnya: “Ya, hal itu akan benar-benar terjadi”.
Hadits diriwayatkan al-Bazzar dalam Musnadnya (4/148) no. 3488, Ibn Hibban (no. 1889 – Mawarid),
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال والذي نفسه بيده لا تفنى هذه الأمة حتى يقوم الرجل إلى المرأة فيفترشها في الطريق فيكون خيارهم يومئذ من يقول لو واريتها وراء هذا الحائط
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu: Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, umat ini tidak akan pu’nah sampai ada seorang lelaki berdiri menda’tangi seorang wanita, lantas menyetu’buh’inya di jalan.
Orang terbaik diantara mereka pada hari itu adalah orang yang mengatakan:
“Mengapa kamu tidak menutupinya dibelakang tembok ini?”.
Hadits diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam Musnadnya (11/43) no. 6183.
Tersebarnya zi’na dengan meluas merupakan isyarat bahawa han’curnya dunia ini memang semakin dekat, tinggal menunggu waktu. Hadis berikut menjelaskan lagi keadaan tersebut;
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan pada Qatadah, “Sungguh aku akan memberitahukan pada kalian suatu hadits yang tidak pernah kalian dengar dari orang-orang sesudahku. Kemudian Anas mengatakan,
مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung (ghir’ah) melebihi Allah ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzi’na. Hai umat Muhammad seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”
Kemudian, Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Ya Allah, apakah hal ini sudah aku sampaikan?” (HR. Bukhari dan Muslim) Ada rahasia yang penting dibalik penyebutan do’sa besar zi’na pada saat shalat kusuf. Yaitu maraknya perzi’naan adalah tanda-tanda akan hanc’urnya dunia dan semakin dekatnya hari qia’mat, dan gerhana adalah satu satu bentuk tanda qia’mat.
Imam al Qurthubi dalam kitabnya al-Mufhim Limaa Asykala min Talkhiishi Muslim, dalam mengomentari hadits Anas di atas, mengatakan: “Dalam hadits ini terdapat tanda kenabian, yaitu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan beberapa perkara yang akan terjadi, lalu secara khusus telah terjadi pada zaman sekarang ini.” (Fathul Baari: 1/179)
Kalau hal ini telah terjadi pada zaman imam al Qurthubi, maka pada zaman kita sekarang ini lebih banyak lagi, mengingat semakin banyaknya kebo’dohan terhadap agama dan semakin tersebarnya kero’sakan di antara manusia.
kredit: petunjukzaman.blogspot.com via trending101news.com
No comments: